Terlalu sering kita baca postingan ttg hamster yg galak, menggigit sampe berdarah, panikan kalo lagi lahiran, induk doyan ngunyah bayinya, pasangan yg susah dijodohin, anak-anak yang susah digabungin dan gede dikit berantem hebat, indukan (betina dan jantan) yg jahat sama anaknya sendiri, dst dst....



Tapi... mungkin kita juga pernah baca posting atau melihat sendiri ada hamster yg jinaaak banget (padahal dia campbell yg terkenal tukang gigit), ada yg hebat dalam menyusui dan membesarkan bayi2nya, sangat nurut sm pemilik maupun orang lain, baik dan peace sm hamster lain walaupun sama jenis kelemin, dst dst...


Kenapa bisa seperti itu??? Padahal hamsternya dr spesies yang sama??

Teman2... sudah saatnya kita mengubah mind set bahwa berternak hamster bukan perkara mudah. kelihatannya memang gampang banget, setiap 18-21 hari bisa melahirkan 6-8 ekor bayi hamster.

Terlalu naif kalo kita berpikir demikian. Belajar dari pengalaman peternak di negara-negara yang lebih maju dan lebih dulu memelihara dan menernakkan hamster, kunci dari semua persoalan ada pada pemilihan indukan.

Di Indonesia, sangat sedikit org yang mementingkan indukan sehat ketimbang paduan warna yang akan dicetak. Padahal, indukan yang sehat secara fisik (tak ada cacat bawaan, tak ada tanda-tanda penyakit dan parasit), dan juga sehat secara psikologis (bertemperamen baik, jinak namun aktif, familiar dengan manusia), dan juga matang secara biologis dan yg tak kalah pentingnya tidak homozigous lethal, akan menghasilkan bayi yg luar biasa.

Luar biasa lucu, aktif, sehat, sempuna secara coating, dan bertemperamen baik (walaupun itu campbell), sehingga benar-benar bisa dijadikan pet, hewan peliharaan. Di negara maju, salah satu standar dalam kontes hamster selain kesehatan, adalah temperamen.

Kenapa temperamen ini jadi begitu penting? Ternyata hasil studi menunjukkan induk yang bertemperamen baik, jinak, tidak panikan, akan melahirkan bayi yang juga bertemperamen baik. Proses persalinannya pun berjalan sangat lancar, begitu juga saat membesarkan anak-anaknya.

Nah, yg umumnya terjadi di Indonesia saat ini, orang berlomba-lomba mencetak varian tertinggi di semua spesies, tanpa mempedulikan kualitas indukan. Yang lebih mengenaskan kala hal itu tidak disengaja krn minimnya informasi yang baik dan benar tentang hamster dan perhamsteran.



Semua ini pada akhirnya berujung pada kualitas hamster kita yang makin memprihatinkan. Semakin hari, semakin banyak saja penampakan hamster sakit dgn penyakit yang kian aneh, hamster cacat fisik, hamster cacat saraf secara genetik, hingga hamster-hamster coating aneh akibat salah campur. Pada gilirannya, harga hamster pun makin murah, Pedagang pun teriak sekencang-kencangnya...

0 Comment:

Post a Comment

 
Top