Di antara puluhan spesies hamster di alam, dan sejumlah spesies hamster yang bisa dipelihara dalam tangkapan (captivity), ini dia sang hamster priyayi: Roborovski. Ukuran fisiknya mini tapi gerakannya gesit, penuh kewaspadaan dan tak mudah percaya pada sesuatu, makan dan minum irit, dan gaya hidup kesehariannya lebih bersih dari hamster lain. Dalam hal berjodoh dan mencari pasangan, jantan Roborovski dikenal setia pada pasangan, sementara betina tak mudah menerima jantan baru.
Habitat dan Riwayat
Phodopus Roborovskii begitu nama latinnya, aslinya menghuni area padang pasir di Mongolia dan China bagian Utara and Northern yang miskin vegetasi. Sarang dibangun di bawah tanah, dan mereka sangat aktif keluar sarang antara September hingga November.
Lingkungan keras yang miskin air itu membuat Roborovski mampu mengembangkan kemampuan efisiensi air yang sangat luar biasa. Bahkan, inilah salah satu hewan yang paling hebat dalam hal meminimalkan penggunaan air. Mereka mengonsentrasikan cairan urine sekental mungkin demi mengirit penggunaan air dalam tubuh.
Di antara hewan lain dalam genus Phodopus, Roborovski adalah survivor terbaik di ekosistem gurun. Mereka mampu bertahan dalam suhu yang sangat dingin di gurun, meskipun sangat sensitif terhadap suhu panas.
Di antara hamster lain yang kita kenal di Indonesia, bahkan di dunia, Roborovski juga tercatat sebagai hamster pertama yang dilaporkan ke publik luas. Adalah Lt. Roborovski yang pertama kali melaporkan melihat hamster ini dalam ekspedisi di dekat Nan Shan pada bulan Juli 1894. Namun baru beberapa tahun kemudian, tepatnya 1903, zoölogist bernama Satunin mulai melakukan studi pertama tetntang Roborovski.
Hamster satu ini tak mudah beradaptasi. Buktinya, hingga akhir 1970-an, Zoological Society of London tidak juga baru berhasil menernakkan Roborovski yang mereka bawa dari Moscow Zoo. Justru breeder dari Belanda yang berhasil lebih dulu menernakkan Roborovski yang mereka dapat dari Rusia pada 1990. Tahun itu juga sebagian dibawa ke Inggris. Untuk AS, baru pada 1998, ada sekelompok Roborovski yang berhasil masuk dengan selamat ke sana.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah peternak di Rusia mencoba menernakkan Roborovski dari indukan langsung yang ditangkap di alam. Sayangnya, upaya itu tak pernah berhasil. Mereka tak mau bereproduksi, atau mati karena stres.
Perilaku dan Perkawinan
Roborovski diketahui sebagai hewan komunal atau sosial, dan selektif memilih pasangan hidup. Jantan diketahui lebih pemilih ketimbang betina. Secara teori, mereka bisa dipelihara dalam kelompok besar, namun disarankan hanya sepasang dalam satu kandang. Kandang superbesar sekalipun, jika diisi lebih dari satu pasang, akan cenderung memicu perkelahian sengit saat usia mereka beranjak dewasa.
Dibanding hamster lain, atau hewan lain, Roborovski dikenal good natured dan sangat sangat jarang mengigit tuannya sendiri. Saat diagitasi atau diprovokasi, mereka lebih memilih jalan damai atau kabur sekalian. Meskipun terlihat sangat aktif dan pelari cepat, Roborovski sangatlah pemalu dan penakut. Tak heran jika dia termasuk mudah kena stres dibanding hamster lain.
Menangkap dan menenangkannya di tangan bukan perkara mudah. Oleh sebab itu, hamster ini tidak cocok untuk anak kecil. Namun bukan berarti Roborovski tak bisa dikendalikan. Oleh sebab itu, menjinakkan Roborovski adalah sebuah tantangan tersendiri.
Memasangkan Roborovski tak kalah sulitnya dengan menenangkannya di tangan. Kecuali diperkenalkan dan dipelihara dalam satu kandang saat masih berusia 1-2 bulan, mengawinkan dua ekor Roborovski dewasa dan matang untuk bereproduksi (6 minggu) adalah pekerjaan yang cukup melelahkan.
Ada sejumlah siasat yang bisa diterapkan untuk mempermudah proses ini. Misalnya, menyemprotkan/mengoleskan semacam pewangi seperti vanilla essence (untuk bikin kue atau makanan) pada bagian bawah tubuh kedua hamster. Perkenalkan mereka di kandang yang netral, atau bisa juga dengan lebih dulu membagi dua kandang dengan pembatas selama beberapa hari. Setiap hari lakukan pertukaran/tukar tempat.
Betina Robo yang sudah dewasa, akan memasuki siklus masa subur setiap empat hari sekali. Selama 12 jam setiap empat hari sekali, betina akan memasuki masa subur. Pencatatan waktu ini penting bagi peternak. Masa kehamilan (gestasi) robo rata-rata antara 22-22 hari.
Robo juga diyakini sebagai hewan seasonal breeders yang biasanya hanya kawin pad amusim semi dan musim panas. Sejumlah breeder di luar melaporkan bahwa Robo mereka tidak berproduksi sebelum musim semi tiba sejak saat mereka dilahirkan.
Genetika
Hamster Spesies Roborovski (Genus: Phodopus, Family: Cricetidae, Order: Rodentia) memiliki 34 pasang Kromosom. Jumlah ini berbeda dengan kromosom Campbell (28 pasang), Winter White (28 pasang), dan Syrian (44 pasang).
Roborovski dikenal tak memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit. Meski demikian, ada dikenal istilah “inbreeding depression” yang membuat Robo cenderung mandul jika terus menerus dikawinkan dalam garis keturunan (linebreed/inbreed). Selain cenderung mandul, mereka baru mau kawin pada usia lebih dewasa dari seharusnya.
Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan refresh pada garis keturunannya secara teratur dengan menyilangkan dengan Robo lain yang tidak bertalian darah. Kabarnya perkawinan inbreed secara terus menerus akan menghasilkan anakan yang menderita penyakit "spin", yaitu mengalami masalah (ringan sampai berat) dengan keseimbangan.
Varian Warna
Roborovski adalah hamster mini yang paling mini. Ukuran fisiknya hanya 4 -5 cm, berat hanya 22-28 gram, dengan harapan hidup 2 - 3 tahun saja. Secara warna, Roborovski awalnya dikenal hanya ada dua varian, yakni Normal Agouti dan White Face.
Meski demikian, hingga 2011 ini, berdasarkan penelusuran, dilaporkan bawah saat ini sudah ada sebanyak 7 varian warna Roborovski. Yakni Agouti/Normal, Husky, White-Faced, Platinum, White, Red Eyed (Rust/Cinnamon), dan Mottled/Pied.
Agouti / Normal
Ini adalah spesies Roborovski dari alam. Oleh sebab itu dinamakan wild colouration atau agouti. Coating atau warna bulunya adalah sandy brown atau coklat tanah (terkadang oranye). Pada bagian punggung ada warna coklat tua, sementara bulu di bagian dasar berwarna abu-abu.
Robo Agouti memiliki perut putih, kaki putih, dan alis mata putih. Warna matanya hitam dengan kuping bagian dalam berwarna flesh atau warna daging, dengan garis tepi coklat tua. Arches/scallops atau garis pola pemisah warna di bagian samping tubuh jelas terlihat. Berbeda dengan spesies hamster mini lainnya, Robo tak memiliki garis punggung atau dorsal stripe.
Husky Roborovski (Recessive White Faced Gene)
Mutasi ini muncul pertama kali di Swedia 2002. Varian ini sebagian menyebutnya White Mask atau Husky. Berbeda dengan varian normal, Husky tidak memiliki alis mata putih seperti yang terdapat pada varian Agouti.
Husky diidentifikasi membawa gen bersifat resesif yang menghasilkan warna muka memutih berbentuk huruf “V” mulai dari kedua telinga hingga tepat di atas mata. Gen resesif ini juga memberi pengaruh pada area berwarna pada tubuh, yaitu membuat warna sandy brown pada robo Normal tadi menjadi lebih pucat dan menampakkan efek washed out atau tergosok.
Selain itu, warna coklatnya menjadi berkurang/menyusut. Warna putih di perut bertambah hingga ke samping dan bagian belakang, membuat arches/scallops kian tidak jelas.
Kabarnya, inbreeding Robo Husky akan menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi. Namun sebagian breeder mengaku tidak menemui masalah kesehatan dengan inbreeding ini.
Pada gambar di atas terlihat sepasang Rovo Normal (hasil anakan Robo Husky) melahirkan dua ekor anak yang berbeda. Satu Normal, satu lagi Husky. Foto paling kanan menunjukkan perbedaan tegas saat mereka dewasa.
White-Faced Roborovski (Dominant White Faced Gene)
Varian ini mirip dengan varian Husky. Bedanya ada pada sifat gennya yang dominan. Efeknya pun sama yaitu membuat wajah menjadi putih dengan bentuk V.
Yang sangat berbeda adalah warna punggung yang persis warna normal. Jadi Robo White Faced yang dimaksud disini adalah “robo normal dengan muka putih”. Sementara Husky adalah robo muka putih dengan punggung yang lebih putih.
Seiring usia, White Face terkadang berwarna lebih muda. Konon gen ini sudah sangat langka. Hanya ada satu breeder di Belanda bernama Nella yang diketahui terus mempertahankan kemurnian gen ini.
Platinum Roborovski (Dominan WF x Resesif WF)
Varian yang ini juga tergolong langka. Warnanya mirip dengan Robo WF Dominan pada usia masa sapih. Namun seiring usia, warnanya terus memutih sampai akhirnya benar-benar putih polos.
Pada usia 12 bulan, warnanya menjadi abu-abu, dan saat menginjak usia 18 - 24 bulan, seluruh warna menjadi putih polos. Namun ini tetap berbeda dengan Roborovski Pure White yang sejak lahir saja sudah berwarna putih polos.
Oleh sebab itu, varian ini diberi nama Platinum Roborovski, karena adanya efek diluting yang memutihkan warna. Tidak semua breeder sepakat. Sebagian menyebut penampakan coating yang lebih memutih itu sesungguhnya sama saja dengan varian WF Dominan.
Oleh sebab itu varian Roborovski Platinum sifatnya masih debatable. Belum ada kesepakatan apakah efek diluting itu sekadar derivasi atau memang merupakan mutasi yang bisa diwariskan. Berbeda dengan penampakan mata flip flop pada Cambell maupun Winter White/Hybrid yang disepakati hanya sekadar cacat genetika.
Pada perkembangan berikutnya, diketahui bahwa efek diluting terjadi akibat perkawinan antara Robo Normal dengan Robo WF. Sebagian breeder berpendapat percampuran ini berbahaya karena akan merusak warna asli dari Robo FW.
Namun sebagian breeder justru berusaha mematenkan warna itu dengan melakukan “double dose” atau mengawinkan anakan WF “platinum” dengan WF “platinum”. Hasilnya, muncul WF yang lebih putih lagi.
Walhasil sebagian berpendapat bahwa WF yang memutih itu merupakan mutasi, bukan hasil perkawinan silang antara varian Robo Normal dengan Robo WF. Salah seorang breeder yang meyakini bahwa WF Platinum merupakan mutasi adalah Henri Bosch asal Belanda. Dialah salah satu breeder yang menemukan terjadinya efek ini.
Sebagian lagi berpandangan bahwa Diluted WF atau Platinum WF merupakan hasil persilangan varian Robo Normal dengan Robo WF, bukan mutasi. Mereka ini khawatir bahwa efek memutih itu sebetulnya merupakan undesireable trait atau warisan yang negative, yang bias saja berpengaruh pada kesehatan hamsternya maupun coating-nya.
Pada 2004, seorang breeder di Jepang bernama Kaidouya memamerkan foto WF yang makin memutih seiring usia. Ia menyebutkan bahwa interbreeding WF akan menghasilkan anakan yang lebih putih dan terus memutih pada usia dewasa/tua.
White Roborovski (Dominant WF x Anakan Inbreed Recessive WF)
Sangat berbeda dengan varian-varian mutasi yang lain, White Robo benar-benar putih polos sejak lahir.
Sebelumnya banyak beredar foto “White Robo” di internet namun tidak terjelaskan bawaan gennya apa. Tanpa mengetahui silsilah gen sebelumnya, maka sangat mustahil mencetak white robo.
Namun ada breeder yang secara khusus melakukan eksperimen untuk mencasri tahu rahasia kemunculan robo white. Akhirnya diketahuii bahwa White Robo dihasilkan dari persilangan antara Dominan WF dengan anakan dari dua Resesif WF. Atau percampuran satu gen dominan WF dengan dua gen resesif WF.
Patut dicatat bahwa White Robo ini bukan mutasi albino karena matanya tetap berwarna hitam, bukan merah cerah. Sayangnya, beberapa White Roborovskis diketahui kondisi nkesehatannya tidak sebaik varian warna/pola lain. Penelitian terus dilakukan untuk mengetahui penyebabnya.
The Red Eyed Roborovski (Rust / Cinnamon?)
Mutasi baru ini muncul di Republik Ceko pada 2009 dan 2010. Sepasang Robo mata merah ini sudah diimpor ke Inggris pada 2010.
Sebetulnya bukan bermata merah ibarat argente pada Campbell, melainkan berwarna coklat tua. Selain mata, ciri fisiknya pun berbeda. Warnanya bukan sandy brown melainkan light creamy / caramel dengan chocolate undercoat, dan warna kuping pucat.
Belum banyak informasi yang diperoleh mengenai genetika varian baru ini, kecuali bahwa gennya bersifat resesif. Kabar terakhir, OakFarm di Inggris berhasil menernakkan dengan hasil yang konsisten bermata dark brown.
The Mottled / Pied Roborovski
Inilah mutasi terbaru dari varian Roborovski. Tak begitu njelas varian ini muncul di mana pertama kalinya, meskipun ada yang menyebutkan asal muasalnya juga dari Republik Ceko.
Pada bulan November 2010, sepasang Mottled / Pied Roborovski juga sudah masuk ke Inggris, melalui breeder asal Swedia yang bernama Geisha. Di inggirs, premilik perytamanya bernama Tammy, pemilik Oak Farms.
Ciri fisiknya persis sama dengan varian Agouti, kecuali bercak-bercak putih pada kepala, badan dan kadang pada wajah. Persis corak mottled pada Campbell. Varian terbaru inipun masih sangat minim infonya. Kecuali bahwa sifat gennya pun resesif.
Selain mutasi-mutasi terbaru itu, ada sejumlah pemahaman baru yang diperoleh berkat persilangan gen-gen mutasi tersebut (khususnya gen bersifat resesif) dengan varian agouti murni:
Agouti carrying Husky
Robo Agouti yang carrying setengah kopi gen resesif dari Robo Husky (Recessive White - Faced) biasanya akan berwarna lebih cerah dari warna agouti murni. Terutama di bagian antara kedua mata. Sebagian malah terlihat seperti “white spot” di antara mata.
Agouti carrying Red Eyed
Sebaliknya, Robo Agouti yang membawa separuh kopi gen dari varian Red Eyed Robo terkadang menampilkan warna yang lebih gelap dari varian Agouti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tipsnya sangat bermanfaat sekali bro...
ReplyDeleteblog nya sangat informatif...:)
Terima kasih bro! :D
ReplyDelete